Kamis, 25 Januari 2007

hellow!

lama tak menyambangimu. bukan aku lupa. aku hanya tak sempat saja. banyak hal yang ingin aku bagi kepadamu. tapi tak sepatah kata pun yang bisa terurai. hatiku kelu. lidahku kelu. tanganku beku. pikiranku sibuk memikirkan yang lain.

satu hal yang ingin aku beritahu: insyaALLAH, ahad nanti, aku akan melangsungkan akad nikah dengan seseorang yang spesial. mohon doa restunya.

tinggal jeda satu hari

tak dirasa, akhirnya momen itu datang juga. tinggal selisih satu hari lagi. perasaan? jujur, masih biasa2 aja. serasa menjalani hari-hari biasa. tak ada yg istimewa. yang beda cuma rumah makin ramai dengan saudara2. ibu sibuk ke sana ke sini. sedang aku, dengan cueknya tetep pergi kerja. mengikuti rutinitas biasa, seolah2 tidak ada apa-apa. ya, apa mau dikata?

aku memang tidak menginginkan keramaian yang terlalu seperti ini. ini semua keinginan orang tua. jadi, aku menjalaninya setengah hati. kata protes yang muncul dalam hatiku, "siapa suruh buat seperti ini?" tapi itu hanya bisa dalam hati saja. aku tak berani mengutarakan, takut mengecewakan mereka. karena acara ini sesungguhnya adalah acara mereka.

maafkan aku, bapak... maafkan aku, ibu....

Rabu, 10 Januari 2007

ternyata nggak mudah

ternyata nggak mudah menyiapkan acara ini. perlu kesabaran, ketenangan, keikhlasan.

mohon doa restunya ya.

Kamis, 04 Januari 2007

perjalanan panjang

hidup dalam sebuah harapan menumbuhkan semangat yang membara. tak peduli betapa pahit hidup itu dilewati. tak ada yang harus disesalkan.

aku jalani hidup ini jauh dari yang aku inginkan. tapi Allah memiliki skenario lain. sebuah skenario yang berunjung indah.

semoga kuncup-kuncup harapan ini selalu tersemai oleh limpahan cinta yang agung. yang semuanya berakhir di peraduan Ilahi.

aku hanya punya cinta sederhana, yang ingin aku persembahkan untuk seseorang yang jauh lebih mencintai-MU, ya Allah. karena cintanya kepada-Mu yang membuatku ingin mencintainya.

Rabu, 03 Januari 2007

bermula dari keikhlasan

aku masih setengah takut menjalaninya. aku nggak tahu bagaimana akhir dari cerita ini. aku cuma bisa menjalaninya setahap demi setahap. tak terlalu muluk tujuan yang ingin kutempuh.

seseorang yang tadinya asing akan menjadi seseorang yang begitu penting. akankah dia mau menerimaku dengan segala kekuranganku? bisakan dia benar2 menjadi belahan jiwaku? menjadi imam dalam hidupku?

aku tak tahu. yang aku tahu hanyalah mengikhlaskan diri dan berpasrah kepada yang Maha Mengetahui.