Selasa, 19 Mei 2009

yuk, bernyanyi!

Emang ya, buat orang tua, terutama ibu2, anak adalah kebanggaan, pelipur hati. Tempat narsis. Hehehe.

Aku pun demikian. Apalagi baru punya satu. Ibu muda istilahnya (insyaALLAH masih awet muda. Hahaha!) Mengikuti setiap perkembangan anak adalah keajaiban! Aku dibuat takjub dengan semua keistimewaannya. Rasa saying ke anak pun bertambah-tambah. Alangkah bodohnya orang tua yang menyia2kan dan meyepelekan setiap waktu yang bersama anak.

Raihana kini dah mau masuk 18 bulan. Dalam satu bulan ini, begitu banyak perkembangan yang membuatku terpesona.

Yang paling kelihatan itu adalah ocehannya. Sudah nggak terhitung kata-kata baru yang bias dia ucapkan. Setiap aku menjelaskan sesuatu, rai sudah bias mengerti dan selalu mengikuti kata2 yang aku ucapkan.

Misalnya,

Aku: “raihana maennya di depan aja yaa…”
Raihana: “iyah, hana depaan!”

Aku: “anak umi yang cakep siapa ya?”
Raihana: “Hanaaaaaa.”

Aku: “anak umi yang pinter namanya siapa?”
Raihana: “Hanaaaa”

Aku: “Raihana anak cakep ya?”
Raihana: “iyah, hana cacep. Umi cacep.”

Aku: “kaki raihana ada berapa?”
Raihana: “duaaaaaa”

De el el.

Raihana juga sudah bs mengikuti nyanyian walo Cuma kata akhirnya saja. Rai juga dah bias nyanyi sendiri.

Tahu kan lagu yang syairnya, “dubidubi dam dam dubidubidaaam!” raihana dah bs menyanyikannya tapi dengan syair sedikit berbeda. “dudubidadam dudubidadam.”

Raihana sudah bias berhitung lancar satu sampe dua. Hehe. Sampe lima sih sudah tapi pengucapan sempurnanya baru sampe dua.

Kalau senang dengan satu permainan atau lagu, pasti deh minta nambah sambil ngomong, “caciiiih! caciiih!” (lagi maksudnya).

Kalau lagi nggak mau beneran selalu ngomong, “nggak maaauuuuuu!”

Subhanallah, makin pintar kamu yaa….

Kalau sudah lihat tingkahnya, uuughh… bikin gemeessss deh.

Hobinya dah maen aer sama gambar. Emaknya sampe dibuat bosan disuruh gambar yang itu-itu juga. Klo lagi mandi paling susah nyuruh udahan. Harus punya strategi jitu mengalihkan perhatiannya.

Intinya: SERU BIN HEBOOOOH! Dan aku makiiin cinnntaaaaaaah!

Kamis, 07 Mei 2009

bye bye mencreeeeeet!

mencret itu bener2 ga enak jendraL! asli... nggak enak banget. jangankan sampe berhari-hari. sehari aja mencret rasanya dah lemes banget. badanku yg dah kurus makin kurus nih. si rai juga jadi ogah nenen karena aku dehidrasi kali yah.

setelah berjuang hampir seminggu, dah minum obat yg segede gaban... menahan mual, lemes, perut ga enak... hobi jadi anak nongkrong... kini semuanya dah berakhir hanya dengan memakan 2 biji jambu klutuk mengkel saja. huaaaaaaaaa... klo tau gini kan dari kemaren2 aja dah makan jambu klutuknyaaaaaaaaaa!

nyari jambunya ini yg agak susah. apalagi yg menkel. baru kemaren aku dapatkan di pasar deket rumah neneknya rai.

nah, buat pengalaman nih ke temen2 yang lain. kalau kena diare... daripada pusing berobat ke sana-ke sini... cari saja jambu klutuk merah yg masih mengkel, makan deh yg enak....

klo punya anak yg dah gedean trs kena mencret juga tinggal dikasih jambu klutuk ajah. insyaAllah sembuh.

alhamdulillah....

----------------------

Khasiat Jambu Klutuk: Diabetes, Maag, Sakit Perut

Jambu Biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.

Jambu biji ini akrab juga dengan nama psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura).

Komposisi: Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) - Kalori 49 kal - Vitamin A 25 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 87 mg - Kalsium 14 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 28 mg - Besi 1,1 mg - Protein 0,9 mg - Lemak 0,3 gram - Air 86 gram

Manfaat:

  • Diabetes Mellitus. Bahan: 1 buah jambu biji setengah masak. Cara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
  • Maag. Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar. Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.
  • Sakit Perut, diare dan mencret. Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya. Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
  • Diare pada bayi yang masih menyusui. Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya. Cara menggunakan: dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut, airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
  • Masuk Angin. Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
  • Beser (sering kencing) berlebihan. Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa). Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.
  • Prolapsisani. Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji. Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: air ramuan tersebut dalam keadaan masih hangat dipakai untuk mengompres selaput lendir poros usus (pusar) pada bayi.
  • Sariawan. Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji. Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
  • Sakit kulit. Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 7 kuntum bunga jambu biji. Cara membuat: ditumbuk bersama-sama sampai halus. Cara menggunakan: untuk menggosok bagian kulit yang sakit.
  • Obat luka baru. Bahan: 3 pucuk daun jambu biji. Cara membuat: dikunyah sampai lembut. Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian tubuh yang luka agar tidak mengelurkan darah terus menerus. (SuaraMerdeka.com)