Minggu, 31 Oktober 2010

[rehat sejenak] ada yang ketinggalan, ustad!

malam ahad kemarin, suamiku dan teman-teman seDPRa-nya mengadakan rihlah ke puncak. mobil dipinjamkan dari seorang tokoh masyarakat. berangkat malam hari pukul 9 sampai ahad siang.

aku memilih tinggal di rumah suami saja walaupun suamiku sudah mengizinkan aku untuk menginap di rumah bupuhnya raihana. ah, tidak. masih lebih enak di rumah sendiri kok. apalagi, suamiku baru saja merelokasi posisi-posisi perabot di rumah. tinggal aku rapihkan sedikit, sudah terasa sangat nyaman.

esok harinya, ada penyemprotan untuk memberantas nyamuk DBD. ternyata baru siang hari rumah kami dapat jatah penyemprotan, tepat ketika suamiku pulang dari puncak.

setelah beberes sebentar, ngepel lantai yang lengket, aku dan raihana pun bobo siang. (aaah, bobo siang yang menyegarkan. baru hari itu aku bisa bobo siang. hehehe).

malamnya, kami jalan-jalan ke margonda. awalnya, kami hanya ingin mencari lauk untuk makan malam ini. entah kenapa, suamiku malah mengajakku melihat-lihat jaket di salah satu toko jaket di pinggiran margonda.

"buat siapa, bi? perasaan jaket abi masih bagus-bagus!" spontan saja pikiranku sibuk menghitung-hitung anggaran yang ada. wah mepet banget.

"ini buat temen abi. tadi sewaktu di puncak abi lihat jaket dia sudah kumal banget. waktu abi tanya, ya cuma itu jaket yang temen abi punya."

aku diam saja mendengar penjelasan si abi. abi... abi... di tengah mepetnya anggaran bulanan, masih saja sempat memikirkan orang lain. tapi, mungkin memang rezeki kami ini hanya titipan. bukan semuanya milik kami.

ah, abi... selalu saja ada yang membuat aku terhenyak melihat sikap-sikapmu. ini entah sudah yang keberapa. herannya, kok aku ga bisa seperti kamu, bi? boro-boro deh aku mikirin orang lain. kayaknya mikirin diri sendiri aja bawaannya dah susah melulu. hiks hiks hiks...

"nanti kita mampir dulu ya ke rumah temen abi." ajak si abi setelah selesai membayar. jaket yang dipilih harganya lumayan juga. ya sudahlah. mungkin ini memang rezeki teman si abi yang dititipi ke kami.

"ustad, ini tadi ada yang ketinggalan di mobil. punya ustad."
"apaan ya? perasaan nggak ada yang ketinggalan."
"ya udah ambil aja."

temen abi pun menerima sambil melongo. setelah itu kami segera kembali pulang. malamnya, teman si abi mengirim sms. entah apa isinya. aku tak mau ikut membaca. yang jelas, mataku berkaca-kaca.

ah, abiiii.....

Senin, 18 Oktober 2010

[TERBIT!] seorang ibu pasti bisa memberikan ASIX

Bismillah

Judul: Sukses Menyusui meski Bekerja
Penulis: Syasya Azisya
Editor: Jumi Haryani
Layout dan Desain Cover: Habibah A
Ukuran: 16,7 x 19 cm
Harga: Rp 24.900,-

---------------------------------

"kegagalan adalah cambuk keberhasilan"

begitu kurang lebih pepatah mengatakan. setiap kegagalan harus disikapi dengan baik. bukan dengan kesedihan atau tenggelam dalam penyesalan, melainkan itu bertanda untuk BANGKIT dan berbuat agar kegagalan itu tidak terulang lagi.

bagi ibu yang tidak bekerja, mudah saja memberikan asix dengan keberhasilannya yang cukup tinggi dibandingkan ibu bekerja. si ibu tidak perlu repot-repot menyiapkan ini itu. ketika si anak ingin minum asi, si ibu bisa memberikannya langsung dari pabriknya.

berbeda dengan ibu bekerja. kebersamaannya dengan anak memiliki keterbatasan. namun itu bukanlah hambatan utama bagi si ibu bekerja untuk memberikan asix. perlu persiapan matang bagi si ibu untuk menyiapkan masa-masa selepas waktu cutinya.

kegagalan pemberian ASIX di kalangan ibu bekerja biasanya disebabkan karena kurangnya ilmu, kurangnya informasi, dan tidak tahu bagaimana menjalankan asix tersebut.

buku ini adalah salah satu bentuk upaya untuk menyebarkan informasi penting untuk ibu bekerja yang bisa saja memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi tentang ASIX. buku ini dapat pula dijadikan cambuk untuk ibu bekerja yang sempat gagal memberikan ASIX pada anak-anaknya.

tunggu tanggal mainnya!

IBU BISA!
ASIX BISA!

------------------

Setiap ibu mampu menjadi "Mehrunnisa", matahari para wanita. Menyusui adalah sebuah ikatan awal atara ibu dan buah hatinya. Keberhasilan proses ini haruslah melalui kekuatan pikiran sang ibu yang hangat bagaikan matahari. Penuhilah hak buah hati kita dengan memberikan air surga melalui tempat yang paling nyaman di dunia buat si kecil. Dada seorang ibu yang diiringi bunyi musik jantung kehidupan! Bersinarlah wanita Indonesia !
(Ir. Shahnaz Haque-Ramadhan, ibu 3 putri)

Tidak ada kata 'tidak bisa' untuk memberikan ASI kepada sang buah hati. Buku ini memberikan panduan praktis,agar semua Ibu berkata 'ASI itu mudah, ASI itu murah dan Semua Ibu Pasti Bisa!'
(Sulis Ningsing, pelaku bisnis dan penulis buku "Bunda Luar Biasa" )

"Buku ini wajib dimiliki ibu bekerja yang ingin tetap memberikan ASI pada bayinya. Semua info dikupas tuntas. Mulai dari teknik memerah, teknik penyimpanan dan penyajian, hingga teknik penyimpanan ASIP ketika ibu harus bertugas ke luar kota." (Maya Siswadi , Moderator milis Asiforbaby , Pemilik usaha Baju Menyusui Studio 3F)

"Memberikan ASI eksklusif tak cukup hanya sebatas 'ingin'. Perlu bekal ilmu guna mewujudkan niat mulia tersebut. Untuk ibu bekerja yang sedang cuti bersalin , dianjurkan membaca buku ini sebelum aktif kembali ke kantor. Demikian juga untuk ibu rumah tangga, buku ini bisa memberikan referensi tentang tip dan trik memberikan ASI eksklusif"
(dr. Prita Kusumaningsih, SpOG, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan Bulan Sabit Merah Indonesia)

----------

Mbak sya, makasih banyak ya mbak atas segala bantuannya! Doakan lancar jayaaaaa ....