Rabu hingga kamis lalu, suhu badan raihana panas hingga mencapai 38 derajat C. bahkan sesekali hingga 39 derajat C. aku kembali panic. Ada apa denganmu nak? Awalnya aku menduga, panasnya raihana ini ada kaitannya dengan perubahan cuaca yang mendadak di hari selasa sore. Pada hari itu, cuaca di pagi dan siang hari begitu terik. Tiba-tiba sore turun hujan dan suhu udara menjadi dingin. Tapi aku mencoba menenangkan diri dan mencari penyebab panasnya yg meninggi ini.
Aku kompres badannya dengan air hangat. Lalu dia muntah cukup banyak. Syukurlah, perutnya tidak mual2 lagi. Pantas saja dia diam saja dan menolak makan sejak sore itu. Mungkin dia merasa mual dan tidak nyaman pada perutnya. Aku berharap dengan muntahnya ini panasnya segera turun. Namun ternyata tidak. Dua hari, dua malam panasnya tinggi. Aku terus mengompres badannya. Lalu aku beri obat penurun panas bila thermometer yang aku jepitkan di ketiaknya menunjukkan angka 38 lebih. Badan raihana agak mengigil menahan demam ini.
Setiap dia hendak tidur, tak pernah aku melepas pelukanku. Sampai-sampai aku keringetan merasakan panas badannya. Ketika shalat, tak pernah lupa aku memanjatkan doa untuk kesembuhan anakku. Aku usap-usap kepalanya. Aku keraskan doaku agar dia juga mendengar.
aku terus memeluknya, berdoa, menenangkan, membujuknya minum obat, membujuknya makan walau sesuap.
Jumat, dia sudah agak lebih baik. Panasnya hanya berkisar 37 derajat. Masih hangat. Tapi sudah agak tenang. Mau makan walau sedikit. Hingga sabtu, panasnya tetap 37 derajat. Masih susah makan. Mulutnya agak bau. BAB-nya agak encer karena sedikit makanan padat yg masuk.
Akhirnya, untuk memastikan apa sakitnya, sabtu pagi aku bawa dia ke dokter. Ternyata raihana kena radang tenggorokan. Aku cari-cari informasi di internet mengenai penyakit ini. Memang sama gejala yang aku lihat. Gejala radang tenggorokan karena virus: panas tinggi, mulut agak berbau, tidak mau makan, pilek sedikit, batuk tanpa dahak.
Aku juga tidak perlu terlalu khawatir. Penyakit ini memang agak sering menyerang balita karena daya tahan tubuhnya yang masih blm stabil. Bila karena virus, dia akan pulih sendiri dalam beberapa hari bahkan dalam waktu 2 minggu bergantung daya tahan tubuhnya. Tinggal bagaimana kita memberi asupan gizi ke anak dengan baik dan istirahat yang cukup. Lalu bagaimana bila dia tidak mau makan? Tenggorokannya terasa sakit bila menelan. Alternatifnya dengan memberinya bubur, kuah sup, atau jus. Yang harus lebih sering kita berikan adalah air hangat. Tidak perlu antibiotic.
Alhamdulillah, tadi aku ukur suhunya, sudah turun ke angka 36. Tidurnya sudah agak nyenyak. Memang masih batuk sedikit2. Tapi aku sudah menyiapkan jurus jitu untuk batuknya ini.
Tapi, bila aku boleh menyimpulkan, sebenarnya resep yang paling ampuh ketika anak sakit adalah pelukan. Bila aku diperlakukan seperti itu ketika sakit, aku akan merasa nyaman, merasa diperhatikan dan berharga. Perasaan itu akan memicuku untuk segera sembuh karena aku tidak ingin membuat sedih ibuku yang sudah begitu lelah menjagaku selama sakit tanpa sekalipun mengeluh.
Karena itulah nak, umi berharap, semoga pelukan umi kelak memiliki arti untukmu dan semoga kamu akan selalu mengingat betapa umi begitu menyayangimu. Sehat selalu ya nak!
alhamdulillah, rai dah sehat ya...
BalasHapus