Jumat, 02 Oktober 2009

eksploitasi korban gempa di televisi

setelah beberapa kali terjadi bencana alam, baru kali ini aku melihat tayang yang sepertinya kok malah mengeksploitasi penderitaan saudara kita di padang ya? terutama berita yang aku tonton tadi malam di salah satu stasiun televisi swasta.

saat itu sedang dilakukan evakuasi korban yang diperkirakan masih tertimbun di hotel ambacang. para relawan, tim sar, tni, warga, dokter2 lagi sibuk bekerja. kondisi hotel itu memang rusak parah.

nah, ada salah satu reporter tivi yang sibuk mewawancarai tim evakuasi ini. memang sih ceritanya tivi ini ingin meliput detik2 penyelamatan korban yang diperkirakan masih hidup di hotel itu berdasarkan laporan dari pihak keluarga korban bahwa ada sms yang masuk memberitahu di mana lokasi korban berada. tapi pemberitaan yang begitu dekat dengan lokasi, penayangan yang begitu detil tentang proses evakuasi ini, wawancara sana wawancara sini, kok malah membuatku terganggu melihatnya.

spontan saja aku berpikir, kok berlebihan banget ya beritanya.... lebay gitu kata orang. keberadaan reporter itu menurutku malah mengganggu proses evakuasi itu. tim evakuasi jadi nggak konsen, jadi pada banci kamera ya? ini subyektivitas aku aja sih. akhirnya karena nggak tahan liatnya, aku ganti channel aja.

belum lagi penayangan yang begitu dekat ke arah korban2 yang meninggal ketika diangkat dari lokasi. aku kira itu kurang layak ditonton. belum lagi pemutaran saat2 gempa yang diulang2 melulu.

lalu kemudian, setiap stasiun televisi berlomba2 membuka rekening amal. bagus sih. ini menandakan simpati yang mendalam untuk korban gempa. tapi pertanyaan berikutnya, apakah bantuan itu benar2 tersalurkan dengan tepat sasaran? klo iya, kasih tau dong liputan penyerahan bantuan itu. ironisnya, dari beberapa berita yang aku baca di media online, banyak sekali korban gempa yang mempertanyakan kemana itu bantuan kok belom sampe ke mereka???

aku harap... penderitaan saudara kita yang tertimba musibah janganlah terlalu dieksploitasi hanya untuk kepentingan bisnis (rating) atau bahkan kepentingan pribadi semata. mohon jangan disalahgunakan.

1 komentar:

  1. Bener mom, aku sama suami juga kesel banget sm reporter yg satu itu, kayaknya ke-centil-an banget, merasa sok cantik....pdhal sebelum dia mendekat para petugas udah ngasih tanda spy jangan mendekat...eh dia malah mendekat sambil wawancara...itukan udah mengganggu proses evakuasi...

    udah gitu skrang stasiun TV berlomba2 merasa menjadi stasiun TV yg pertama menayangkan berita gempa, jadi seolah-olah kalau ada bencana mereka senang karena ada sumber berita yg akan membawa keuntungan karena bakal banyak yg masang iklan. berlomba2 mencari keuntungan diatas penderitaan orang lain.

    BalasHapus