Rabu, 11 Maret 2009

huhuhu... sedihnya perpisahan

anak semakin besar tentu semakin mengerti keadaan. dari yang tadinya nggak ngeh, jadi ngeh....

mungkin ini biasa terjadi pada diri ibu-ibu bekerja. semakin beranjak besar, semakin banyak pula pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut si anak tentang mengapa ibu pergi terus di pagi hari. kalau belum bisa bertanya, si anak akan bertingkah apa aja untuk mencegah si ibu pergi meninggalkannya.

bagaimana hati si ibu? nano2. antara tak tega dan keharusan untuk pergi. teriris-iris mendengar protes si anak. tapi mau bagaimana bila kondisi mengharuskan si ibu ikut pula mencari nafkah untuk keluarga. bingung kan? itulah salah satu dilemanya PTM.

si imut kecil raihana pun kini makin menyadari kalau ibunya mau pergi meninggalkannya. pasti deh, ibunya digelendotin mulu nggak mau dilepas. kalaupun terlepas, dia akan segera mengejar si ibu sambil berteriak dan menggapai2kan tangannya ke arah si ibu....

dan si ibu hanya bisa memandang sedih dan segera berlalu sambil sayup-sayup jeritan si imut terdengar makin menjauh. huhuhuhu... pedih banget, JENDRAL!

nenek raihana suka membantu mengalihkan perhatian si imut biar ibunya bisa pergi dengan tenang. mungkin untuk sekarang-sekarang ini masih bisa begitu. tapi mungkin kalo sudah makin besar... si imut akan menggugatnya. duh, siap ga ya si ibu menjawabnya?

dari sekarang, si ibu sudah berusaha memberikan pengertian kepada si imut. si imut cuma memandang polos, entah dia mengerti apa tidak. toh, setiap si ibu mau pergi dia masih saja histeris. mungkin butuh waktu ya. suatu saat pasti mengerti....

maapkan emak ya, naaaak!

1 komentar:

  1. sama bun, ina juga dah mulai begitu skrang....suka nangis klo lihat aku pergi kerja....hiks sedihnya

    BalasHapus