Rabu, 14 Desember 2011

beginilah kalo emaknya males masak

semoga ini bisa jadi bahan renungan dan introspeksi bagi ibu-ibu yang males masak. terutama, SAYA.
jujur saja, sejak anak kedua saya lahir, saya merasa tidak cukup waktu untuk memasak menu utama di pagi hari. waktu pagi adalah waktu paling sibuk buat saya yang bekerja ini. suami juga bekerja.

inginnya saya dan suami berbagi tugas di pagi hari. saya kebagian jatah mengurus anak-anak (membangunkan anak-anak, memandikandan nenenin buat yang kecil, membujuk si kakak mandi dan menyuapi kakak makan, menyiapkan botol-botol untuk asip nanti di kantor, menyiapkan gembolan ice gel dan kawan-kawannya. membereskan rumah, nyapu, biar pulang rumah rapi. belum lagi menjemur pakaian yang sudah dicuci semalam, lalu menyetrika pakaian yang tidak sempat masuk daftar ekspor setrika ke tetangga. semua harus siap sebelum jam tujuh pagi. rempong deh, pokoe.

saya merasa waktu saya sangat sempit dan tidak ada waktu untuk MEMASAK. alhasil, suami yang mengambil tugas itu. saat bangun, suami tinggal mengeluarkan motor, lalu belanja dan menyiapkan masakan. inginnya, selesai saya mengerjakan tugas2 itu, selesai pula masakan. anak sudah rapi. jadi bisa sarapan bareng2. begitu yang biasa kami lakukan. menurut saya, kalau saya mengerjakan semua tugas pagi itu sendirian, alamat berangkat ke kantor sudah dalam kondisi lelah.

lalu, saya keasyikan. saya jadi enggan masak sama sekali. di akhir pekan, yang biasanya si ibu asyik bereksperimen dengan resep2 baru, saya memilih tidur atau leha-leha saja dengan anak-anak. kalau bisa masak ya masak. kalau tidak bisa ya beli saja. jadi stok makanan di rumah tidak banyak. kalau masih lapar ya jajan saja.

karena itulah, anak saya yang pertama ini jadi suka jajan. walaupun emaknya melarang jajan, dia tetap maunya jajan. pake nangis kejer kalau nggak dibolehin. ya, bisa jadi dia lapar. tapi karena di rumah nggak ada makanan yang menurut dia enak (adanya sayuran saja buat teman makan nasi), dia minta jajan deh.

jajan, jajan, dan jajan. si emak benci dengan jajan tapi tidak menyediakan makanan kecil buat anak.

alhasil, si kakak sakit perut kemarin. rabu dia panas tinggi. mengeluh sakit perut. lalu ke dokter dan didiagnosa gejala tipes (heran juga, ini kedua kalinya si kakak dianggap kena gejala tipes oleh dokter, ternyata campak).

sampai sekarang si kakak masih sakit perut walau sudah mendingan. mules terus sepanjang hari. kadang keluar BAB kadang tidak. kasihan kau, kak. badan jadi kurus.

barulah emakmu ini merasa bersalah. sedih banget. ini karena kelalaian emaknya juga.
pokoke, kalau kamu sudah sembuh nanti, emak janji rajin masak bikin kreasi penganan yang mudah dan sehat.

cepat sembuh ya, nak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar