
sumber : detik.com
selalu saja pertanyaan berujung kepastian itu berputar-putar di kepalaku. sudah hampir sebulan ini kamu tetap diam seribu bahasa. kamu tak tahu bagaimana aku harus menenangkan diri dari embusan beribu pikiran yang membingungkan. memang ada jawaban darimu, tapi itu belum memberikan sebuah kepastian yang meredakan.
mungkin kini aku harus banyak belajar memasrahkan segalanya. menyerahkan semua keputusanmu kepada Yang Maha Memutuskan. aku tak bisa menjanjikan apa-apa. di tengah kelengangan ini, sesekali ada yang datang mencoba menguncangkan ketetapanku. ada saja yang terjadi. terkadang aku harus berpegangan erat agar tak lepas dari ikatan ini. tapi itu sulit kalau kamu tidak memegang erat ujung simpul ini. bisa-bisa aku terbawa angin dan hilang.
aku tak mencari apa-apa darimu. aku hanya ingin ketenangan melingkupi sepanjang waktuku. karena aku tahu, aku bukanlah siapa-siapa. untuk apa aku meminta banyak darimu kalau aku pun hanya bisa memberi sedikit saja. aku tidak meminta apa yang kamu tak punya. semua serba simpel kok. asal kamu memang bersungguh-sungguh. kamu bisa mengaturnya kalau kamu memang mau. aku juga begitu.
terkadang kamu terlalu mendramatisir situasi, sih. atau aku yang terlalu mendramatisir? entahlah. yang penting semua simpel saja. semua bisa dibicarakan. hanya tekad kuat yang bisa mewujudkannya.
hadiah yang diberikan-Nya kepadaku, kuharap bisa kamu sikapi dengan bijak. aku tak bisa sendirian menikmatinya. tapi kalau kamu tidak mau menikmatinya bersamaku juga tidak apa-apa. bagiku, hadiah ini memang yang terbaik untukku. yang penting aku bisa menyikapinya dengan baik dan memanfaatkan hadiah ini untuk kebaikanku sendiri. aku bisa saja berbagi, asal kamu sungguh-sungguh menerimanya. tapi ingat, semua ada konsekuensinya, loh. jadi, pertimbangkan baik-baik.
barusan saja, ada seseorang yang menceritakan mimpinya. aku tidak tahu maksud dia apa menceritakannya kepadaku. yang aku khawatirkan ya, kamu! kamu sedang apa sih sekarang? jangan biarkan orang itu terus menggangguku dengan cerita-cerita.
aku perlu kamu sekarang!
Saat semester pertama kuliah di Poltek, aku sebenernya dah daftar UT juga. milih jurusan matematika. namun, karena kuliah Poltek ternyata full satu hari, terus tugas yang lumayan banyak, nggak sempet deh ngelarin yang di UT. cuma bertahan satu semester aja.
abis lulus dari Poltek, aku ngelanjutin kuliah ke bandung. untuk sementara keinginan memperdalam Matematika mati dari pikiranku. kuliah di jurusan sosial ternyata mempengaruhi cara berpikirku. aku sekarang dominan banget otak kanan. bisa dilihat di hasil ikutan kuis ini nih.
belum lagi, waktu di bandung, aku punya seorang temen yang nyeni banget, otak kanan banget. dia banyak mempengaruhi cara berpikirku. sampe-sampe, buat ngitung aja aku dah males banget. seneng juga loh, gaul ama orang-orang seperti itu. kadang irrasional sama sekali. sesuatu yang tampaknya nggak mungkin, bagi dia selalu mungkin dengan berbagai alternatif jawaban yang mencengangkan.
setelah lama berkutat oleh orang-orang otak kanan, aku akhirnya kepengen banget nuntasin obsesiku itu. dan sejak awal 2006 aku pun mendaftar lagi ke UT. ternyata, susah banget ya belajar mandiri itu! semester pertamaku berakhir dengan nilai yang ancur2an. dapet nilai C aja dah alhamdulillah. aku emang belum mengenal pola belajar yang tepat buat kuliah di UT. semua harus belajar mandiri. udah gitu, banyak banget konsep2 dasar rumus yang aku lupa. terutama fisika. ampuuunn deh! semester lalu aku ngambil matakuliah Kalkulus I, Kimia dasar, Fisika Dasar I, dan Statistik. cuma fisika dan statistik yang lulus. sisanya mesti ngulang.
alhasil, semester ini aku cuma ngambil 2 matakuliah aja. salah satunya Kimia. mulai deh aku coba mengenal, browsing di UT online, nanya2, de el el. sekarang agak tau deh gimana caranya biar belajarnya efektif. yang paling penting dari kuliah di UT ini adalah rajin mengikuti tutorial tertulis dan online (untuk ikutan yang tatapmuka nggak ada waktu) dan rajin mengerjakan tugas-tugas.
buatku sih, lulusnya kapan mah terserah asal aku bisa ngerti dan dapet nilai bagus. hehehe. Aku nggak bisa ngambil banyak-banyak buat satu semesternya. maksimal 3 matakuliah yang bisa aku ambil. kalo ngeliat daftar matakuliah yang harus diambil, MANTAB2 DAH! nih, aku kasih tau daftarnya:
yang parah itu matakuliah kalkulus. sampe 3 lagi. sksnya lumayan gede. klo dapet jelek kan wahh.. bisa kondor di ipk. tantangan udah diambil, tinggal ngejalaninnya ajah nih yang perlu semangat tinggi! Yok, ah! SEMANGAT SELALU, DUNK!
NB: semoga Alonso bisa memacu semangatnya biar dapet juara dunia lagi tahun depan. bareng2 berusaha, yuuuukkk!
keberhasilan pembalap di ajang jet darat ini sangat didukung oleh konsistensi yang dimiliki si pembalap atau konstruktor. schumi dan alonso adalah contoh pembalap yang konsisten.
akankan konsistensi itu mampu menjadikannya juara dunia di interlagos? kita lihat saja....
gambar: reuters
Di suatu waktu, kamu berada di sebuah tepian, sedang di ujung sana ada pulau indah yang selalu memanggil-manggilmu untuk segera menghampirinya. Matamu memandang jauh ke depan. Kamu mengenakan baju bangsawan yang indah. Kamu memang baru saja mendapatkan kehormatan atas keberanianmu. Kamu menjadi pahlawan. Dan hadiah untukmu menanti di depan sana. Tapi, kamu hanya diam saja di situ.
Di belakangmu, sekelompok orang melambai-lambaikan tangannya dan bertepuk tangan. Mereka riang menyanyikan lagu perpisahan untukmu. Tak ada tanda kesedihan. Itu berarti mereka rela melepasmu pergi. Mereka terus saja bersorak-sorak dan meneriakan lagu kebanggaan untukmu. Bahkan ada yang berdansa dansi. Tapi kamu tetap diam.
Di sudut kecil sana, ada sesosok tubuh yang bersembunyi di belakang sebuah pohon besar lagi rindang, mengharapkan pandanganmu mencari-cari sosoknya. Dia begitu takut diketahui sekelompok orang di belakangmu yang terus saja asyik menari dan melagu. Dia berusaha memanggilmu. Dia ingin mengucapkan terima kasih karena kamu telah menjadi pahlawan baginya. Tapi suaranya yang berbisik tenggelam di riuhnya sorak perpisahan itu. Kamu tahu dia ada di sana. Tapi kamu diam saja bagai patung pualam.
Kamu sebenarnya mau apa? Mau ke mana? Di depanmu ada sebuah pulau impian, kenapa kau masih diam saja di situ. Padahal, tak jauh dari tempatmu berdiri, ada sebuah dermaga mungil yang di situ tertambat sebuah perahu mungil berukiran indah. Dayung sudah siap diayun, bekal makanan menumpuk di sudutnya. Belum lagi sekotak harta karun pemberian Jack Sparrow. Kurang apa lagi? Apa kamu masih berat meninggalkan semua yang ada di belakangmu? Tapi kamu tetap saja diam.
Dari caramu memandang pulau itu, kamu seolah-olah sedang memikirkan kehidupanmu nanti di pulau itu, merencanakan apa saja yang akan kamu lakukan di sana. Tapi, kamu juga seolah-olah enggan beranjak pergi, kamu seolah-olah ingin kembali bergabung bersama orang-orang itu untuk melanjutkan pesta perpisahan yang entah kapan usainya, kamu seolah-olah ingin segera menghampiri orang di sudut sana itu, ingin segera menenangkan dirinya dan engatakan bahwa kamu tidak akan melupakannya.
Atau, kamu ingin melakukan semuanya? Pergi ke sudut kecil itu untuk menjumpai sosok itu, lalu kemudian bergabung dengan orang-orang itu, lalu pergi ke perahu itu, lalu mendayung ke pulau itu?
Kalau memang itu yang ingin kamu lakukan, KENAPA KAMU MASIH DIAM SAJA?