Senin, 16 Oktober 2006

nikmatnya masuk "goa"

setiap orang pasti punya masa-masa ingin menyendiri. nggak mau diganggu sama sekali. kalo kata jhon gray, kondisi itu disebut "masuk gua."

ketika seseorang masuk gua, dia merasa asyik sendiri di dalam guanya. dia nggak memperkenankan siapapun untuk masuk dan merusak keheningan gua itu. dia ingin menikmati KESENDIRIANNYA! jadi, jangan harap kamu bisa masuk ke dalamnya selama dia belum mengizinkan.
sifat seperti ini, menurut jhon gray, lebih dominan dimiliki oleh kaum pria. mereka sering sekali masuk gua ketika sedang mengalami sebuah permasalahan. berbeda dengan wanita yang ketika mengalami sebuah masalah ingin membaginya ke orang yang dia cintai, pria cenderung menyimpannya sendiri. karena menurut dia, kalo menceritakannya ke orang lain itu pertanda kelemahan diri. dan kalo sang wanita nekad ingin memasukinya, siap2 saja diusir mentah-mentah. begitu kalo menurut buku.

menurutku, sifat orang yang masuk gua ini nggak hanya dimiliki oleh kaum pria. buktinya, aku juga suka masuk gua. aku sering sekali asyik dengan duniaku sendiri. tidak ingin diganggu oleh apapun, terutama ketika lagi nggak mood sama sekali. bagiku, masuk gua itu menyenangkan dan mengasyikkan. aku nggak perlu repot harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. mungkin ini yang mengakibatkan orang menyebutku si cuek dan asosial.

seperti sekarang ini. aku lagi nggak mood ngobrol atau membicarakan sesuatu dengan siapa pun. sampe2 aku nggak enak sama mimin karena dia sering ketempuhan efek dari sifatku ini. alhamdulillah, doi udah mengerti aku (semoga ya). jadi nggak sampe deh dia merasa dicuekin de el el. beginilah aku kalo lagi kumat diem. semua nggak aku pedulikan sama sekali. dan aku memang sedang tak ingin diganggu. jangan sekali2 kamu memaksa masuk ke guaku. kamu akan aku usir mentah-mentah. kamu mau ngomong apa kek, aku nggak peduli.

sadis ya? hehehe. begitulah. mungkin udah sifatku. sifat buruk kali ya (hehehe... ngaku deh!)
biasanya, ketika aku masuk gua, aku sibuk berbicara dengan diriku sendiri. aku masuk gua karena ada yang ingin aku damaikan dengan diriku sendiri. karena aku ingin mengambil sikap atas sebuah permasalahan. aku ingin memikirkannya itu sendiri. kadang suatu ketika aku merasa lelah harus memikirkannya sendiri. lalu aku menceritakannya kepada orang lain. tapi tanggapan yang aku terima sangatlah tidak menyenangkan. mereka lebih sering men-judge daripada berempati. ah, sudahlah kalo begitu. mendingan menyelesaikannya sendiri saja.
jadilah masuk gua menjadi agenda yang sering aku lakukan. karena di situlah aku mendapatkan ketenangan, kedamaian, apalagi sambil berdialog dengan-Nya, hanya berdua saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar